Jumat, 01 Februari 2013

Idiom dan Pribahasa

1. IDIOM
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom dengan artinya :

- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah

- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil
- tinggi hati : ‘sombong’
- ringan kepala : ‘mudah belajar’
- darah daging : ‘anak kandung’
- dingin hati : ‘tidak bersemangat
- uang panas : ‘uang tidak halal’
- panas rezeki : ‘sukar mencari rezeki’

Jadi Idiom (Ungkapan) adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata (frase) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.


Idiom-idiom tersebut tidak dapat diubah dengan kata-kata tugas yang lain.


1.1 Idiom dengan Bagian Tubuh


hati kecil
= maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = a) sombong; b) bangga
hati terbuka = senang hati
berat hati = kurang suka melakukan
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = a) menurut kemauannya sendiri; b) tidak mau mundur
jatuh hati = menjadi cinta
mendua hati = bimbang
sampai hati = tega
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
mengandung hati = a) menaruh dendam; b) merasa cinta

darah daging
= anak kandung; keluarga
mendarah daging = sudah menjadi kebiasaan
darah panas = pemarah
darah putih = keturunan bangsawan
mengisap darah = terlalu banyak mengambil dari orang lain
mandi darah = berperang hebat sekali sehingga banyak yang luka atau mati
naik darah = marah
tumpah darah = tanah air

kepala angin = bodoh

kepala batu = tidak mau menurut perintah orang lain
berat kepala = tidak mudah mengerti
kepala dingin = tenang dan sabar
ringan kepala = mudah belajar
kepala udang = bodoh sekali
tergadai kepala = malu sekali
orang berkepala dua = memihak ke sana ke sini

muka masam
= rupa muka yang menyatakan perasaan kecewa
tebal muka = tak mempunyai rasa malu
kehilangan muka = mendapat malu
mencari muka = berbuat sesuatu agar dipuji orang
tarik muka dua belas = sangat kecewa
tatap muka (bersemuka) = berhadapan muka

melihat dengan mata kepala
= secara langsung
memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati

mulut manis
= lemah lembut dan sangat menarik hati tutur katanya
berat mulut = tak suka berbicara
besar mulut = suka membual/menyombong
buah mulut = sebut-sebutan; yang selalu dipercakapkan orang
gatal mulut = selalu hendak berkata-kata apa saja
panjang mulut = suka menyampaikan perkataan orang kepada orang lain dan
ditambah-tambah
ringan mulut = suka berbicara/bertanya
tutup mulut = diam
cepat mulut = lancang
perang mulut = berbantah
keras mulut = tidak mudah menurut (tentang kuda)

berat bibir
= tidak peramah; pendiam
tipis bibir = pandai benar berkata-kata; cerewet
menghapus bibir = kecewa; tak berhasil
buah bibir = yang selalu menjadi pembicaraan orang
panjang bibir = suka menyampaikan perkataan orang (mengadu)

lidah api
= ujung nyala api
keras lidah = tak pandai melafalkan kata-kata asing
lidah bercabang = perkataannya selalu berubah-ubah
pahit lidah = apa yang dikatakan selalu terbukti manjur
panjang lidah = suka mengadu
patah lidah = a) tidak betul mengucapkan kata-kata; pelat/tidak pandai berkata-kata/terdiam (tak dapat menjawab/berkata-kata lagi)
ringan lidah = lancar dan fasih tutur katanya
cepat lidah = lancang mulut; suka mengeluarkan kata-kata yang kurang baik
mengerat lidah = memenggal/menyela kata orang
tergelincir lidah = salah mengatakan
tergigit lidah =a) tidak mempunyai rasa malu/tak berani berkata/terus terang karena sudah berhutang budi
terkalang lidah = tak berani membantah/menjawab
berlidah dua = tidak teguh pendirian; mudah berpihak pada orang lain

tebal telinga
= tak mau mendengarkan kata orang
tipis telinga = lekas marah kalau mendengar kata yang kurang baik
memberi telinga = suka mendengarkannya
terangin-angin ke telinga = kedengaran tentang desas-desus
memasang telinga = mendengar-dengarkan kabar

Alas perut
= sarapan
duduk perut = mengandung
membawa perut= datang ke rumah orang untuk makan
buruk perut = mudah kena penyakit
buta perut = asal makan saja; tak peduli rasa makanan

tangan besi
= tindakan/kekuasaan keras
tangan kanan = pembantu yang utama
tangan dingin = segala yang ditanam, diobati, dan sebagainya selalu berhasil
tangan baik = selalu menang dalam berjudi
tangan turun = selalu kalah dalam berjudi
berat tangan = malas bekerja
buah tangan = barang yang dibawa dari bepergian
hampa tangan = tidak membawa/mendapat apa-apa
makan tangan = kena tinju; beruntung
ringan tangan = suka bekerja
turun tangan = turut campur tangan
berpangku tangan = tidak bekerja apa-apa

kaki lima
= lantai di muka pintu/di tepi jalan
kaki seribu = berlari ketakutan
kaki telanjang = tidak bersepatu
kaki tangan = pembantu; orang kepercayaan
cepat kaki, ringan tangan = suka membantu

bertukar bulu
= bertukar pendapat
tidak memandang bulu = tidak memilih-milih kedudukan seseorang
memperlihatkan bulunya = memperlihatkan keadaan yang sebenarnya
berbulu mata melihat = merasa benci sekali
berbulu hatinya = suka mendengki

2. PERIBAHASA

Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :

Peribahasa


Peribahasa adalah bahasa berkias berupa kalimat atau kelompok kata yang tetap susunannya.


2.1 Pepatah

Pepatah ialah sejenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua.
Contoh :
1. Air tenang menghayutkan.(Orang pendiam tetapi berilmu banyak.)
2. Bermain air basah, bermain api hangus, bermain pisau luka.(Barang siapa
yang melakukan pekerjaan yang berbahaya/jahat, tentu akan kena akibatnya.)
3. Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua.(Budi baik tidak akan dilupakan orang.)
4.Besar kayu besar bahannya, kecil kayu kecil bahannya.(Jika besar penghasilan, besar juga pengeluarannya; tetapi jika kecil penghasilannya, kecil juga pengeluarannya.)
5. Bayang-bayang sepanjang badan.(Apa yang dikerjakan hendaklah disesuaikan dengan kekuatan diri sendiri.)
6. Setinggi-tinggi terbang bangau, hinggapnya ke kubangan juga.(Walupun kemana juga seseorang pergi, kelak tentu kembali ke negeri sendiri.)
7. Ringan sama dijunjung, berat sama dipikul.(Orang yang berkaum keluarga/bersahabat harus seiya sekata.)
8. Tak ada gading yang tak retak.(semua orang/sesuatu itu tentu ada kurang/celanya meskipun hanya sedikit.)
9. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.(Pelajaran yang tak sempurna dituntut, tidak ada gunanya.)
10.Ikut hati mati, ikut rasa binasa.(Barang siapa menurutkan hawa nafsu, tentu akan hancur.)
11. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah.(Dalam sebarang kerja hendaklah selalu ingat benar.)
12.Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan.(Kasih ibu kepada anak tidak ada putus-putusnya, tetapi kasih anak kepada ibu kadang-kadang
sedikit.)
13. Biar lambat asal selamat, tak lari gunung dikejar.(Dalam mengerjakan pekerjaan tidak perlu tergesa-gesa, harus ingat agar selamat.)
14.Barang siapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.(Siapa yang mencari tipu daya yang jahat untuk mencelakakan orang lain, biasanya dia jugalah yang mendapatkan kesusahan karena tipu dayanya itu.)
15. Mati-mati mandi air basah.(Melakukan sesuatu jangan kepalang tanggung.)
16. Murah dimulut, mahal di timbangan.(Banyak janji tetapi tak ditepati.)
17. Nasi sudah menjadi bubut.(Perbuatan salah yang terlanjur.)
18.Sebab nila setitik rusak susu sebelanga.(Karena kesalahan/cela yang sedikit, rusak kebaikan yang banyak.)

19. Ukur banyak di badan sendiri.(Mengukur kemampuan orang dengan kemampuan sendiri.)

20.Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.(Kebaikan yang banyak hilang oleh kesalahan yang sedikit.
21. Besar pasak daripada tiang.(Belanja lebih besar daripada penghasilan.)
22.Pasar jalan karena diturut, lancar kaji karena diulang.(Pekerjaan yang biasa
dikerjakan tentu mahir.)
23. Rambut sama hitam, hati masing-masing.(Kesukaan setiap orang tidak sama.)
24.Tiada rotan akar pun jadi.(Jika tidak ada yang baik, yang kurang baik pun
dapat digunakan.)
25. Mati semut karena gula.(Manusia dapat dikuasai dengan kata-kata manis.)
2.2 Perumpamaan
Perumpamaan ialah sejenis peribahasa yang berisi perbandingan. Biasanya
menggunakan kata seperti kata : seperti, sebagai, laksana, bagai(kan), bak,dan
sebagainya.
Contoh :
1. Bagai air di daun talas.(Orang yang tak tetap pendirian.)
2. Seperti anak ayam kehilangan induk.(Suatu kaum/keluarga yang terpecah-pecah karena ditinggalkan oleh orang yang menjadi tempat bergantung.)
3. Seperti anjing berebut tulang.(Hal orang yang tamak memperebutkan harta.)
4. Bagai air dengan tebing.(Hal orang yang sangat kokoh bersahabat danbertolong-tolongan.)
5. Seperti bulan dengan matahari.(Hal orang yang sudah sepadan/sejodoh.)
6. Bagai bumi dengan langit.(Hal orang/barang yang jauh sekali bedanya.)
7. Laksana kera dapat bunga.(Hal orang yang tak tahu menghargai barang yang bagus.)
8. Hati bagai baling-baling.(Pikiran yang tidak tetap.)
9. Bagai hujan jatuh ke pasir.(Berbudi baik kepada orang yang tidak tahu membalas guna, tentu saja tak kehilangan baginya.)
10. Laksana burung dalam sangkar.( Seseorang yang terikat oleh keadaan.)
11. Bagai diiris dengan sembilu.(Hati yang sangat pedih.)
12.Bagai kerakap di atas batu, hidup enggan mati tak mau.(Hal orang yang sudah menderita sekali.)
13.Bagai api dengan asap. Bagai kuku dengan daging.(Kasih sayang yang sangatn akrab.)
14. Bagai kucing dibawakan lidi.(Hal orang yang dalam ketakutan.)
15.Bagai makan buah simalakama, dimakan ibu mati, tak dimakan bapak mati.(Serba sulit dalam menentukan sikap/tindakan.)
16.Bagai menentang matahari.(Melawan pendapat orang yang lebih berkuasa tentu akhirnya kalah.)
17.Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk.(Orang yang berilmu tinggi tidak akan menyombongkan dirinya.)
18. Seperti pinang dibelah dua.(Hal dua orang yang serupa benar.)
19.Seperti pungguk merindukan bulan.(Mengharap-harapkan sesuatu yang tak mungkin tercapai.)
20. Bagai rambut dibelah tujuh. Bagai rambut dibelah seribu.(Sesuatu yang sangat sedikit/kecil.)
21. Bagai berumah di tepi tebing.(Selalu dalam kekhawatiran.)
22. Seperti rusa masuk kampung.(Keheran-heranan karena belum pernah melihat.)
23. Seperti api dalam sekam.(Kejahatan yang berlaku deangan diam-diam.)
24. Ditatang bagai minyak penuh.(Sangat dikasihi, dipelihara dengan hati-hati.)
25. Seperti telur di ujung tanduk.(Dalam keadaan yang mengkhawatirkan/ berbahaya.)

artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar